Chapter
2
Hye
Ri sangat sibuk hari itu. Ia harus menyelesaikan desainnya untuk presentasi
hari ini di perusahaan lain. Saat sedang sibuk , datanglah seseorang. Ia
memberikan sebuah undangan.
“apa
ini ?” kata Hye Ri ketika melihat undangan dari rekan kerjanya itu
“ini dari direktur. Kau
disuruh menghadiri pesta sebuah rumah produksi film olehnya. Katanya kau akan
pergi dengannya”
“direktur ?”
“ne. kau beruntung sekali ,
Hye Ri. Direktur begitu baik padamu dan kau begitu dekat dengannya, sampai
hanya kau yang diizinkan memanggilnya ‘oppa’.”
“hahaha , kau bicara apa. Aku
memanggilnya ‘oppa’ karena umurku dengannya hanya berbeda 2 tahun. Kalau kau
mau dekat juga dengan direktur kita, yang sering kau agung-agungkan itu, kau
harus bekerja lebih keras lagi. Supaya dia suka padamu. Haha , oya , apa dia
memberikan alasannya kenapa aku yang harus pergi dengannya?” Tanya Hye Ri
“mmhh , dia mengatakan kalau
kau harus ikut bersamanya karena kau pernah bertemu dengan orang-orang yang
nanti akan datang ke pesta itu. Dia juga bilang kalau kita , terutama kau akan
bekerja sama dengan rumah produksi film itu.”
“oh , baiklah kalau begitu.”
Setelah rekan kerjanya itu
keluar dari ruangannya , ia pun mulai berpikir tentang perkataan yang dikatakan
Eun Ra bahwa di hari Rabu nanti , ia akan menghadiri pesta yang sama dengannya.
Ia pun membuka undangan itu dan membacanya.
“hari Rabu , jam 07:00 PM.
Haahh ! Terpaksa aku harus pergi selain diminta oleh atasan , aku juga
penasaran tentang pria yang menggantikan Hongki di hati Eun Ra.”
Ia pun meneruskan
pekerjaannya , baru beberapa menit ia meneruskan gambar desainnya. Masuklah
seseorang yang mengagetkannya.
“Cho Hye Ri, kau sudah siap
? Ayo kita pergi”
“ah ? Sekarang ? Ne , oppa.”
***
Waktu sudah menunjukan pukul 05:00 PM. Hye Ri yang baru pulang pulang ,
langsung mandi dan mengganti bajunya untuk ke pesta malam itu. Ia memakai dress
sederahana berwarna hitam. Setelah selesai berdandan, ia pun berangkat bermaksud
mengendarai mobilnya sendiri. Walaupun ia diminta pergi dengan atasannya , ia
tidak terlalu berani untuk bertanya pada atasannya itu.
Di malam sebelumnya , ia sudah menceritakannya pada Eun Ra melalui telpon.
Ia menceritakan kalau ia sebal karena diminta pergi dengan atasannya.
“haha, bukannya bagus ya. Dengan begitu kau bisa lebih dekat dengannya.
Sehingga, pekerjaanmu akn di nilai baik olehnya. Hahaha..”
“haah!! …. Kau ini, tapi aku …” kata Hye Ri sambil menuangkan air ke
gelas , di rumahnya
“Sudahlah , pokoknya kau harus datang. Karena aku ingin menunjukan siapa
orang yang aku suka.”
“baik, baik aku akan datang. Aku akan pergi sendiri ke sana”
“atasanmu itu ?”
“aku tidak tahu dia datang apa tidak. Aku tidak terlalu berani untuk
menanyainya. Aku takut dia salah paham”
“kau ini bodoh atau apa ya , jelas-jelas dia yang memintamu pergi
dengannya. Kau kan dekat dengannya, dia juga baik denganmu. Tidak mungkin dia
menyangka kau menyukainya kalau bertanya padanya tentang kehadirannya di pesta
besok malam. Kalau aku jadi kau , aku akan bertanya padanya karena pasti dia
akan mengantar jemputku. Hahaha”
“Hye Ri~a , oppamu menelpon.” -rumah Hye Ri-
“oppa ?... Eun Ra, sudah dulu ya, oppaku menelpon”
“oppamu masih di London ya ? Salam ya dariku untuknya.”
Hye Ri keluar dari kamarnya dan turun dari lantai 2 rumahnya itu. Saat
dia akan berangkat, ia melihat orang yang dikenal di ruang tamu. Ternyata , itu
adalah direkturnya.
“oppa ? Bagaimana bisa oppa tahu rumahku ?”
“wae ? Sudah , ayo kita berangkat sekarang. Takut terlambat.”
“ah ? e..ee.. baiklah. Omma , kami berangkat dulu ya.”
Di jalan , Hye Ri sedikit khawatir karena atsannya itu tahu rumahnya.
“oppa , tolong jangan beritahu siapa pun tentang rumahku.”
“wae ? Kau kan yang mau bekerja di perusahaan lain. Apa kau takut
direktur kita mendengar kalau kau putri dari perusahaan saingan kita ? ”
“mmmhh , mian menyembunyikan ini darimu, oppa. tolong jangan beritahu
siapa pun termasuk Seung Ri. Kumohon.”
Tidak lama kemudian , mereka pun sampai di suatu hotel. Pestanya cukup
meriah. Berhubung Hye Ri banyak menjalin kerja sama dengan banyak perusahaan,
dia pun sedikit sulit mencari Eun Ra, karena banyak yang mengajak dia
berbincang. Tapi, pada akhirnya dia berhasil untuk menemukan Eun Ra dan
meninggalkan atasannya itu.
“kau ini enak sekali ya , ke pesta seperti ini tidak terlalu repot
mencari baju.” Kata Eun Ra setelah melihat Hye Ri
“hahaha , aku tidak membuatnya. Aku membelinya dulu. Oya, mana pria yang
kau ceritakan itu.”
“dia daritadi ada disebelahmu.”
“hah ? di sebelahku ? Tunggu ,tunggu… jangan bilang kau menyukai
atasanku”
“hahaha , kau benar Cho Hye Ri. Aku menyukai atasanmu, Manager : Choi
Seung Hyun”
Choi Seung Hyun adalah Manager bagian Departemen Store tempat Hye Ri
bekerja. Ia atasan langsung Hye Ri. Dia pria yang sangat tampan. Banyak wanita
yang menyukainya, karyawan di perusahaan mereka pun bnyak yang menyukai dia. Hye
Ri dan Seung Hyun dekat karena , 2 tahun yang lalu ketika Hye Ri masuk kerja
untuk pertama kali , Seung Hyun yang mengajarinya dan membantunya.
“nah, karena kau dekat dengannya. Kau harus membantuku, Hye Ri” kata Eun
Ra
“apa hebatnya dia ? Baik , aku
akui dia tampan, baik, dan perhatian. Tapi, aku heran kenapa bisa sangat banyak
yng menyukainya.”
“ya karena yang tadi kau bilang , dia tampan , baik , dan perhatian. Aku
tahu banyak yang meminta bantuanmu untuk mendekati dia. Tapi, kau selalu
menolaknya. Sekarang kan sahabtmu yang minta, jadi bantu ya”
“Eun Ra~”
“ayolah , ya ?”
“hahh ! Baiklah.”
“hore !!! mmhh , dia tampan sekali ya” kata Eun Ra sambil melihat kearah
Seung Hyun
“biasa saja.” kata Hye Ri cuek
“tadi kau bilang dia tampan. Sekarang biasa saja. bagaimana kau ini”
“aku kan tidak suka padanya , waktu di mall kemarin saja , aku bilang
Seung Ri tampan kau bilang dia biasa saja.”
“memang biasa saja.”
“Choi Eun Ra !!!!”
“wae ? Hahaha, aku bingung, bagaimana bisa kau dekat dengannya. Kalian
kan baru kenal saat kau pertama kali bekerja. Kalau aku mengingat kau sangat
dekat dengannya, aku sangat iri padamu”
“aku juga tidak tahu. Saat pertama kali aku memperkenalkan diri. Dia
langsung menyambutku dengan baik. Aku juga bingung. Padahal, menurut
sekretarisnya, dia selalu bersikap dingin pada pegawai baru. Tapi, sudahlah,
itu keberuntunganku mendapatkan atasan yang baik. Hahaha”
Saat sedang mengobrol, tiba-tiba ada seseorang yang tidak sengaja
menumpahkan anggurnya dan mengenai gaun Hye Ri.
“mian.. aa.. e..”
“aduh… ck.., ya tidak apa-apa.” Kata Hye Ri sambil memegang gaunnya
“ini.. lain kali , hati-hati. Anggur itu kan susah dibersihkan” kata Eun
Ra sambil membantu mebersihkan gaun Hye Ri
Semua orang melihat mereka. Seung Hyun pun yang sedang berbincang-bincang
dengan rekan-rekannya melihat kejadian itu, ia pun langsung berjalan menuju
tempat mereka. Tapi, Seung Ri sudah lebih dulu sampai.
“kau tidak apa-apa ?” kata Seung Ri tiba-tiba
Hye Ri kaget karena setahu dia Seung Ri tidak mungkin datang,”tidak, aku
tidak apa-apa”
“kau ini. Kau harus berhati-hati lain kali. Sudah, sekarang pergilah.”
Kata Seung Ri pada pria itu.
‘aneh, kenapa Seung Ri menyuruhnya
pergi dia langsung pergi ?’ pikir Eun Ra
“walaupun kau memakai gaun berwarna hitam, tapi ini terlihat basah. Ini,
pakai jasku”
“Hye Ri , kau tidak apa-apa ?” kata Seung Hyun
“tidak, aku tidak apa-apa. Hanya kena sedikit anggur. Kalian tidak usah
khawatir, yang harus dikhawatirkan kalian adalah bajuku. Yang kena anggur kan
bajuku.”
“kau ini. Sempat-sempatnya ya berkata seperti itu. Dasar tidak tahu
malu.” Kata Eun Ra
“haha, kau benar juga. Mmhh , Manager Choi, biar aku yang mengantarnya
pulang. Boleh kan ?” mendengar perkataan itu Hye Ri kaget, ia pun melihat
kearah Eun Ra yang sudah menahan tawa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar